Oleh Oleh

Getuk Eco, Oleh Oleh Magelang dengan Citarasa Khas Ketela

Getuk merupakan makanan ringan yang terbuat dari bahan utamanya singkong. Getuk juga dikenal sebagai makanan khas dan diproduksi di Kota Magelang sejak tahun 1940-an, hingga saat ini tetap diproses tanpa bahan pengawet. Demi faktor kesehatan, Ridwan Purnomo, pemilik industri Getuk Eho, cukup mengandalkan pemakaian gula sebagai bahan pengawet yang cukup aman bagi getuk.

Getuk Eco menjadi oleh-oleh favorit karena selain rasanya yang enak juga sehat untuk dikonsumsi. Sayangnya tanpa adanya pengawet makanan membuat getuk hanya bertahan 3 hari. Untuk itu sesampainya ditujuan sebaiknya segera berikan getuk ini kepada orang yang ingin kalian berikan oleh-oleh. Jangan sampai getuk yang kamu beli tidak termakan karena sudah masuk masa expired.

Awal Mula Getuk Eco

Usaha Getuk ECO dimulai pada tahun 1976 di Magelang, Jawa Tengah, oleh Ridwan Purnomo (Siauw Sing Hian) beserta istri, yiatu Susi Inawati (Tjong Hwa Ing). Didorong oleh keinginan untuk meningkatkan kondisi ekonomi keluarga, pasangan yang baru dikaruniai anak ke-2 ini mencoba memulai usaha dengan membuat getuk tiga warna. Pada saat itu, getuk dalam bentuknya yang sudah dimodifikasi dari getuk tradisional sudah cukup dikenal di Kota Magelang.

Getuk buatan pasangan ini pada mulanya hanya dipasarkan melalui warung tetangga, pasar, dan pengepul jajanan (tenongan). Selanjutnya Ridwan mulai mencoba memasarkannya ke beberapa agen travel di Magelang. Ternyata tanggapan konsumen sangat baik dan citarasanya sangat diterima di lidah masyarakat.

Pada waktu itu, Ridwan belum memberikan merk pada getuk buatannya. Seorang pemilik agen travel menyarankan agar getuk ini diberi nama atau merk agar memudahkan konsumen untuk mencarinya. Setelah mencari nama yang sesuai, pada akhirnya getuk ini diberi nama Getuk Tri Warna ECO. “Tri warna” karena getuknya terdiri dari tiga warna: putih, merah muda, dan coklat. “Eco” sendiri dalam bahasa Jawa berarti enak atau sedap. Selain itu, ECO juga singkatan dari Enak dan Cocok untuk Oleh-oleh. Kata “eco” dipilih juga karena mudah diingat dan diucapkan. Ridwan berharap merk ECO ini selalu diingat karena citarasanya yang enak.

Baca Juga:  Slondok Matahari Magelang; Si Pedas Manis dari Kota Militer

Perkembangan Getuk Eco

Sejak tahun 2007, usaha ini dilanjutkan oleh Andreas Purnomo, putra pertama pasangan Ridwan Purnomo dan Susi Inawati. Usaha ini terus berkembang hingga pada tahun 2010 dibukalah Toko Oleh-Oleh Getuk ECO di Jl. D.I. Panjaitan 5, Magelang. Tempat yang nyaman dengan produk oleh-oleh yang lengkap serta pelayanan yang terbaik menjadi keunggulan Pusat Oleh-Oleh Getuk ECO ini.

Outlet Getuk Eco di Tengah Kota Magelang (Foto: Istimewa)

Dengan dibukanya toko oleh-oleh ini, Getuk ECO juga menerima kunjungan untuk melihat proses pembuatan getuk. Fasilitas ini banyak diminati oleh sekolah-sekolah, beberapa dinas pemerintah, dan kalangan umum. Di dalam workshop ini pengunjung dapat melihat proses pembuatan getuk dan bahkan mencoba ikut serta dalam prosesnya. Fasilitas dan layanan ini telah menarik beberapa stasiun televisi dan media lainnya untuk meliput Pusat Oleh-Oleh Getuk ECO sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Kota Magelang.

Hingga kini, Getuk ECO mulai melakukan inovasi lain dengan memproduksi Wajik Pandan ECO. Wajik pandan ini telah mulai menjadi unggulan baru karena citarasanya yang manis gurih dan pulen tanpa butiran keras di dalamnya. Wajik pandan ECO dibuat sebagai produk homemade dengan benar-benar memperhatikan kualitas dan citarasanya.

Perusahaan Getuk ECO berusaha untuk senantiasa memberikan pelayanan terbaik dan menjaga kualitas dan citarasa produknya agar tetap menjadi makanan khas kebanggaan Kota Magelang.

Lokasi Pembelian Getuk Eco Magelang

Kalau kamu mau membeli Getuk Eco sebagai oleh oleh Magelang untuk teman/saudara, kamu bisa datang ke Jalan D.I. Panjaitan 5, Jambon, Magelang.

Leave a Reply