Pariwisata

Tour de Borobudur XXIV: Mengangkat Pariwisata Jawa Tengah Melalui Sport Tourism

Tour de Borobudur (TdB) XXIV 2024 sukses digelar pada Sabtu (7/12/2024), melibatkan 400 pesepeda dari berbagai daerah dan mancanegara. Event ini menjadi salah satu ajang olahraga sepeda terbesar di Jawa Tengah, dengan konsep sport tourism yang bertujuan mempromosikan potensi wisata dan budaya lokal.

Tahun ini, TdB mengambil Kampung Seni Borobudur (KSB) Kujon, Magelang, sebagai titik start dan finish. KSB juga diperkenalkan sebagai destinasi wisata baru yang melengkapi kawasan prioritas pariwisata Candi Borobudur.

Sport Tourism untuk Pariwisata dan Ekonomi

Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, menyampaikan bahwa TdB menjadi salah satu langkah strategis untuk memperkuat sektor pariwisata. Event ini melibatkan partisipasi aktif wisatawan dan pesepeda dalam mengenal keindahan alam serta budaya lokal.

“Setelah sukses dengan Borobudur Marathon, Tour de Borobudur hadir untuk kembali mengangkat potensi wisata prioritas seperti Candi Borobudur dan sekitarnya. Ini juga sebagai upaya mendukung pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah yang banyak ditopang sektor konsumsi,” ungkap Sumarno.

Ratusan pesepeda mengikuti Tour de Borobudur XXIV 2024 di Magelang (Foto: Antara)

Peserta menempuh rute sepanjang 129,58 kilometer yang melintasi tiga kabupaten, yaitu Magelang, Purworejo, dan Kulon Progo. Rute ini menyuguhkan panorama eksotis pegunungan Menoreh, persawahan, dan desa-desa wisata, yang memberikan pengalaman tak terlupakan bagi peserta.

Mengangkat Potensi Lokal

Kampung Seni Borobudur tidak hanya menjadi titik awal dan akhir perjalanan, tetapi juga menjadi pusat aktivitas yang memperkenalkan produk unggulan UMKM lokal. Dari kerajinan gerabah, pakaian, hingga kuliner khas, peserta dan pengunjung dapat langsung menikmati kekayaan budaya Borobudur.

Hendra Dharmanto, Ketua Panitia TdB, menegaskan bahwa KSB dipilih untuk mendukung pengembangan destinasi wisata di sekitar Borobudur. “Kami ingin memperkenalkan desa-desa wisata dan UMKM yang ada di sini. Peserta bisa menikmati tarian tradisional, makanan lokal, hingga membeli cinderamata khas,” jelasnya.

Baca Juga:  Mengenang Sejarah Kota Magelang Melalui Prosesi Grebeg Gethuk

Lebih dari Sekadar Olahraga

Tour de Borobudur tidak hanya mengutamakan olahraga, tetapi juga menawarkan pengalaman mengenal budaya dan alam secara mendalam. Peserta disambut dengan tarian tradisional di beberapa titik, mencicipi kuliner lokal, serta menikmati keramahan warga setempat.

“Olahraga sepeda ini mengajak peserta mengenal lebih dekat potensi wisata di Jawa Tengah. Harapan kami, mereka akan kembali membawa cerita dan mengajak lebih banyak orang datang ke sini,” tambah Sumarno.

Event ini juga menunjukkan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam memperluas jangkauan pariwisata melalui konsep sport tourism. Dengan rute yang berubah setiap tahunnya, Tour de Borobudur konsisten memperkenalkan destinasi-destinasi baru di Jawa Tengah.

Tour de Borobudur XXIV menjadi bukti bahwa sinergi antara olahraga, pariwisata, dan ekonomi lokal mampu menciptakan dampak positif yang signifikan. Ajang ini diharapkan terus berkembang dan menarik lebih banyak peserta di masa mendatang.

Leave a Reply