Cari Sate Kambing yang Empuk dan Enak ? Ya Sate Mbak Giek
Te sate te sate, mendengar kata sate tentunya dalam benak seseorang langsung terpikirkan sate ayam Madura. Ya, sate ayam madura mendominasi hampir di setiap wilayah di Indonesia (meskipun beberapa orang yang pernah ke Madura mengatakan di daerah tersebut jarang sekali orang menjual sate, bahkan sulit untuk ditemukan). Akan tetapi artikel ini bukan membahas tentang sate ayam asal madura melainkan sate kambing yang berada di daerah Magelang, Jawa Tengah.
Tahukah teman-teman bahwa sate adalah masakan khas Indonesia dan hampir di setiap daerah memiliki jenis sate dengan cara pengolahan yang berbeda-beda. Dari sekian banyak hidangan sate, salah satu yang populer di pulau Jawa adalah sate kambing. Menurut mitos yang beredar seseorang yang mengkonsumsi daging kambing rentan dengan tekanan darah yang naik. Padahal daging kambing ternyata lebih baik dari pada daging sapi dan daging ayam.
Menurut informasi yang termuat di kompas.com setiap 100 gram daging kambing mengandung sekitar 109 kalori. Total kalori ini jauh lebih rendah dibanding dengan sapi (250 kalori) dan ayam (190 kalori). Kadar kolesterolnya pun juga cukup rendah yaitu sekitar 57 mg/ 100 gram. Sedangkang pada daging sapi 89 mg/ 100 gram dan pada ayam 83 mg/ gram gram.
Yang mempengaruhi kambuhnya darah tinggi adalah makanan yang mengandung lemak jenuh dengan kadar yang tinggi. Lemak jenuh daging sapi pada umumnya berkisar sekitar 6 gram, dan ayam mengandung 2,5 gram lemak jenuh per porsinya. Sementara itu, kadar lemak jenuh daging kambing hanya sekitar 0,71 gram per 100 gram berat daging. Dapat dilihat bahwa lemak jenuh pada daging kambing cukup rendah. Meskipun begitu dalam mengkonsumi daging pun tidak boleh berlebihan. So, makanlah daging kambing seperlunya.

Dari ujung perbatasan magelang – jogja sampai di kota Magelang banyak dijumpai warung sate kambing di pinggir jalan, dari beberapa penyaji sate tersebut ada satu yang selalu menjadi favorit saya (kebetulan dekat dari rumah). Yakni warung sate “Mbak Giek” yang berada di Jl. Magelang – Jogja Km. 23/ Jl. Magelang No. 18 Jumoyo, Salam, Magelang. Kalau dari arah jogja warungnya ada sebelah kanan/ Utara jalan sebelum jembatan baru kali putih dan sebaliknya. Kalau mau yang simple tinggal cari di google map dengan kata kunci “Sate tongseng mb giek”. Warung ini berdiri sejak tahun 2000 . Warung ini buka dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam (ini salah satu warung sate kambing yang buka dari pagi sampai malam).
Warung sate mbak giek menyediakan berbagai olahan daging kambing diantaranya sate kambing bakar/ goreng, tongseng, gulai dan nasi goreng kambing. Tapi yang akan saya bahas adalah sate kambing bakarnya. Menjadi ciri khas sate kambing di daerah Magelang, tusuk sate yang di gunakan bukanlah menggunakan lidi dari bambu melainkan menggunakan ruji besi. Tusuk sate dari ruji besi ini bertujuan mematangkan daging bagian dalam.
Pembakaran sate di warung ini menggunakan tungku dan arang, pembubuannya dilakukan beberapa kali sebelum dibakar, saat pembakaran dan sebelum dihidangkan (pantas bumbunya sangat terasa dalam dagingnya). Porsi yang diberikan cukup banyak yakni 4 tusuk sate dengan potongan daging yang cukup besar. Seperti sate kambing pada umumnya, dalam satu sajian daging dicampur dengan hati (kalo saya lebih suka memesan daging semua), sate kambing di hidangkan dengan kecap manis, irisan bawang merah, kol dan tomat bila menginginkan rasa yang pedas akan di tambahkan beberapa irisan cabai.
Yang menjadikan saya suka dengan sate kambing mbak giek adalah tekstur empuk dari daging kambingnya dan bumbunya yang meresap dalam daging membuat rasanya nya semakin nikmat di lidah. Padahal hampir di setiap warung sate yang pernah saya temui, daging di pukul dengan palu kayu sebelum di olah akan tetapi yang terasa paling empuk adalah sate di warung mbak giek, jauh dari kata alot daging yang dikunyah bisa terlumat dan lembut melewati tenggorokan. Bahkan terkadang bila sedang lapar berat saya bisa mengabiskan dua porsi sate kambing ini.
Harga semua olahan daging kambing mbak giek yakni Rp. 30.000,- kecuali gulai (Rp. 25.000,-) bila dengan nasi dan minuman teh/ jeruk ditambah Rp. 5.000,-. Harga yang standar untuk sate kambing di daerah Magelang. Warung ini selalu ramai dikunjungi saat jam makan siang, banyak pekerja kantoran dan sopir-sopir truk muatan pasir sering berhenti dan jajan di warung ini.
Setiap orang yang gemar mengkonsumsi olahan daging kambing tentunya mencari hidangan daging kambing dengan tekstur yang empuk. Apalagi umumnya pembeli di dominasi diatas umur 25 tahun bahkan orang yang 40 tahun keatas masih suka jajan olahan daging kambing. Akan tetapi realita dari warung-warung sate kambing yang berjejer di jalan menyajikan olahan daging kambing dengan tekstur yang alot, tentu akan menurunkan gairah untuk memakan hidangan tersebut. Warung mbak giek menjadi salah satu terobosan untuk para penikmat daging kambing yang mencari tekstur yang empuk dan rasa yang menjanjikan. Disisi lain ,waktu bukanya warung yang cukup lama bisa mengobati rasa kepengen sate kambing yang mendadak di malam hari.
Warung sate kambing mbak giek adalah salah satu warung di kecamatan Salam yang saya rekomendasikan untuk teman-teman coba. Selamat mencoba
Artikel ini sedang diikutkan Lomba Menulis Artikel Kuliner Magelang 2017